Selasa, 08 Desember 2009

Koin Untuk Prita

Koin Untuk Prita??!! mungkin agak nyeleneh ya...tapi itulah yang terjadi, inisiatif para pendukung setia Prita Mulyasari untuk turut serta membatu Prita menyelesaikan masalah dengan RS OMNI .

Kasus yang sudah lama menjadi obrolan seru baik di acara Gosip maupun forum-forum IT ini tak pernah luput dari "pelototan warga" , ketidakadilan yang diderita Prita telah membangkitkan rasa kebersamaan diantara rakyat.

Prita dihukum karna menulis "tidak senonoh" di e-mailnya , Apakah ini yang akn diterima rakyat kita bila bericaraa!!!!!!!! Ujian yang diterima Prita sangatlah berat, Prita-pun berubah statusnya menjadi Selebriti (Insert, TransTV), dari Ibu Rumah tangga, Terdakwa , sampai Selebriti...hiihhihihiii hayo siapa yang mau jadi SELEBRITI silakan hina-hina salah satu RS!!!!

Denda sekitar 204Jt Rupiah tentunya sangat berat bagi Prita, tapi denda sebesar ini-kah yang haru diterima rakyat kita bila bicara "tidak senonoh"di Internet , memang benar kita sebaiknya berfikir 2 kali untuk menulis sesuatu di Internet, kasus ini benar-benar seru ada yang Pro ada yang kontra, coba sekarang kita lihat tulisan-tulisan yang "menghina" salah satu operator CDMA yang memberi pelayanan Internet, apakah ada yang dihukum karna "menghina"??? padahal begitu banyak comoohan yang dilontarkan , tapi toh kembali lagi pada kita apakah kita akan memakai layanan dari operator F**** atau S***** walaupun koneksinya sangat lambat, begitu juga layanan yang diberikan RS , kalo kita denger "eh..lu jangan berobat di RS itu nanti salah obat", saya yakin teman-teman tetap berobat ke RS tersebut , toh yang melayani belum tentu salah obat. Seharusnya cemoohan yang dilontarkan menjadi pelajaran dan pelajaran agar k instansi tersebut meningkatkan layanannya.

Sampe sini aja deh tulisannya , Plase saya jangan diadukan ke pengadilan karna menulis ini....... :-)

Hasil Copy-paste dari Blog saya yang ini

Senin, 07 Desember 2009

Arti dan Lambang Kota Depok


OLEH : Aditia Dwinar Lhoksemawan ( 3KB02 / 20109181 )
Lambang Kota Depok berbentuk perisai lima sisi dengan warna dasar biru yang melambangkan tameng dan banteng yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tentram lahir batin bagi masyarakat Depok. Serta melambangkan ketahanan pisik dan mental masyarakatnya dalam menghadapi segala gangguan, halangan, dan tantangan yang datang dari luar Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Kelima sisi tersebut melambangkan fungsi/peran yang diemban Pemerintah Kota Depok yaitu sebagai :
1. Kota Pemukiman
2. Kota Pendidikan
3. Pusat Perdagangan dan Jasa
4. Kota Wisata
5. Kota Resapan air
Didalamnya terdapat gambar-gambar, warna, dan bentuk, serta bagian atas terdapat tulisan berwarna hitam “KOTA DEPOK” dan dibagian bawah terdapat tulisan putih “PARICARA DARMA” yang berarti Pemerintah Kota Depok sebagai abdi masyarakat dan abdi Negara senantiasa mengutamakan kebaikan, kebenaran dan keadilan. Pada bagian depan terdapat gambar kujang dengan posisi tegak, merupakan senjata atau alat kerja masyarakat Jawa Barat. Kujang dianggap manifestasi satria Padjadjaran yang identik dengan nilai-nilai kejuangan Pahlawan Depok. Jadi Kujang melambangkan Masyarakat Depok yang memiliki sifat tak gentar dalam menegakkan kebenaran dan rela berkorban.

Pada gambar kujang terdapat dua buah lubang dengan lengkung luar sebanyak tujuh buah dan tangkai gagang berlekuk empat, dan dikelilingi sembilan rangkaian padi dan bunga kapas, yang artinya Kota Depok dilahirkan pada tanggal 27 April 1999. Padi dan kapas melambangkan cita-cita pemerintah dan masyarakat Kota Depok untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran. Dibawah gambar kujang terdapat gambar mata pena dan buku terbuka yang melambangkan Kota Depok sebagai Kota Pendidikan.

Pendopo merupakan symbol Pusat Pemerintahan Kota Depok dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Gedung melambangkan Kota Depok sebagai Kota Pemukiman, sebagai pusat perdagangan dan jasa

Tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan yang menggambarkan dinamika masyarakat dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang.

Gelombang air menggambarkan aliran sungai yang mengalir diwilayah Kota Depok yang melambangkan kesuburan dan menunjukkan Depok sebagai kota resapan air.

Warna Kuning emas melambangkan kemuliaan, Merah bata melambangkan keberanian, Putih melambangkan kesucian. Hijau adalah harapan masa depan serta daerah yang subur. Hitam melambangkan keteguhan. Dan biru melambangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran

Minggu, 06 Desember 2009

Sekilas Depok


OLEH : Aditia Dwinar Lhoksemawan ( 3KB02 / 20109181 )

Siapa tak kenal Depok, Dulunya depok hanya berisi setu, hutan dan sawah-sawah tapi sekarang Kota yang menjadi "pantat a ini telah menjelma menjadi Kota ya luar biasa, pembangunan dimana-mana, mal-mal berdiri gagah siap menyodot uang pengunjung, tak luput dari itu perumahan-perumahan berlomba-lomba mengembangkan sektor properti.
sekilas tentang sejarah Kota Depok, Dahulu Kota Depok dahulu merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara, yang kemudian pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tingi VOC Cornelis Cahstelein membeli tanah yang meliputi daerah Depok dan sedikit wilayah Jakarta Selatan serta Ratujaya Bojong Gede. Selanjutnya tahun 1871 Pemerintah Belanda mengizinkan daerah Depok membentuk Pemerintahan dan Presiden sendiri.
Keputusan tersebut berlaku sampai 1942. Gemeente Depok diperintah oleh seorang Presiden sebagai badan Pemerintahan tertinggi. Di bawah kekeuasaannya terdapat kecamatan yang membawahi mandat (9 mandor) dan dibantu oleh para Pencalang Polisi Desa serta Kumitir atau Menteri Lumbung. Daerah teritorial Gemeente Depok meliputi 1.244 Ha namun hapus pada tahun 1952 setelah terjadi perjanjian pelepasan hak antara Pemerintah RI dengan pimpinan Gemeente Depok, tapi tidak termasuk tanah-tanah Elgendom dan beberapa hak lainnya. Bermula dari sebuah Kecamatan yang berada dalam lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung yang meliputi 21 Desa, pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun dan berkembang terus yang akhirnya pada tahun 1981 Pemerintah membentuk kota Administratif Depok yang peresmiannya diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri Dalam Negeri (H. Amir Machmud).
Selama kurun waktu 17 tahun kota Administrasi Depok mengalamai penggantian kepemimpinan mulai dari walikota pertama Drs. Rukasah Suradimadja (Alm) (1982-1984), Walikota kedua Drs. H. M.I.Tamdjid (1984-1988), Walikota ketiga Drs. H. Abdul Wachyan (1988-1991), keempat Drs. H. Moch. Masduki (1991-1992), kelima Drs. H. Sofyan Safari Hamim (1992-1996) kemudian kepemimpinan Kotip Depok dijabat oleh Walikota Depok keenam Drs. H. Badrul Kamal (1997-1999) yang pada tanggal 27 April 1999 dilantik menjadi Pejabat Walikotamadya kepala Daerah Tingkat II Depok (bersama dengan Peresmian Kota Depok).
Dasar Hukum : UU nomor 15 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.
Sekarang kota depok di Pimpin oleh Walikota yang bernama Nurmahmudi Ismail dan ditemani oleh wakilnya Yuyun W